Menurutku Namaku ialah "BALIEM blue Coffee" dan "Baliem Arabica", tetapi namaku menurut-mu dan namaku menurut mereka ialah: Kopi Wamena, Kopi Papua, Kopi Baliem, Kopi Arabica Papua, Kopi Bailem Papua, Kopi Papua Wamena, Kopi Wamena Papua, Kopi Papua Bailem.
Sama dengan gadis yang diperebutkan banyak lelaki, masing-masing memberi dia julukan menurut pandangan dia, tanpa pernah bertanya kepada si gadis, "nama panggilannya apa ya?" Karena malu bertanya sesat di jalan, atau malu bertanya akhirnya buat nama sendiri semaunya.
Itulah nasib yang dialami Kopi Baliem Arabica, atau Kopi Wamena.
Saya berdoa dengan pemaparan ini semua pebisnis Kopi dan penikmat Kopi di seluruh dunia menyadari bahwa nama sebenarnya ialah "Bailem Blue Coffee", yaitu Kopi Arabia Papua Wamena Single Origin.
Tentu saja Single Origin yang lainnya dari Tanah Papua akan diberi nama (branding) masing-masing.
-----
Kopi Papua, Wamena Single Origin
![]() |
Kopi Wamena, Baliem Arabica Coffee |
Wamena
Wamena adalah sebuah kota kecil yang terletak
dilembah pegunungan Jayawijaya, Papua, Indonesia. Daerah ini beriklim dengan
suhu antara 15-20 derajat celcius. Kota wamena hanya dapat dijangkau dengan
menggunakan pesawat udara dengan jarak tempuh 45 menit dari bandara Sentani,
Jayapura. Penduduk kota Wamena terdiri dari penduduk asli wamena dan pendatang,
para pendatang umumnya bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta,
pengusaha, pedagang dan lain-lain.Hasil bumi yang paling banyak dihasilkan dari
kota Wamena adalah kopi arabika, umbi-umbian dan juga sayur-sayuran.
Kopi Wamena = Baliem Arabica
Semua kopi ditanam dibawah pohon naungan, di
lingkungan alam yang menakjubkan, yang juga merupakan habitat dari burung
Cendrawasih dan berbagai spesies lainnya. Spesies pohon yang umum ditemukan di
wilayah penghasil kopi adalah Kaliandara, Erytrhina dan Abizia. Hutan tropis pulau
New Guinea adalah salah satu habitat yang paling kaya dalam keanekaragaman
hayati di dunia.
Kopi arabika wamena atau Baliem Arbaica tumbuh di lembah Baliem daerah pegunungan Jayawijaya dengan ketinggian 1.600 meter diatas permukaan laut. Baliem Arabica tumbuh subur secara alami tanpa pupuk kimia. Kopi Baliem Arabica ialah 100% kopi organik. Kopi Baliem Arabica merupakan salah satu produk kopi yang sudah mulai dikenal di seluruh Indonesia dan mancanegara. Dengan adanya penanaman kopi secara organik dapat menghasilan kopi dengan kualitas baik dan dengan aroma dan citarasa yang khas dibandingkan dengan kopi yang tumbuh di daerah lain. Kopi bertekstur ringan, minim ampas, harum semerbak, dan tidak asam.
Proses Pengolahan
Biji Kopi
Petani Kopi Papua menggunakan proses unik yang
disebut sebagai pengupasan basah atau wet-hulling (juga sering disebut sebagai
semi-washed). Menggunakan teknik ini, para petani mengupas kulit luar buah kopi
dengan menggunakan mesin pengupas tradisional yang disebut “luwak”. Biji kopi,
yang masih berselaput getah, kemudian disimpan hingga selama satu hari. Setelah
masa penyimpanan, biji kopi dibersihkan dari getah dan kopi tersebut
dikeringkan, dan tingkat kadar air distandarisasi, kemudian gabak kopi dilepas
di mesin huller, dan selanjutnya disortir dan dilakukan standarisasi dari Grade
A – Grade D, lalu akhirnya siap dijual.
Petani Kopi Papua menggunakan proses semi-washed. Setelah melakukan pengupasan, kopi difermentasi selama 8 hingga 10 jam. Kemudian dibersihkan dari getah dan biji kopi dikeringkan hingga memiliki kandungan air antara 11% – 12.5 %, atau dikupas dalam keadaan basah dan dikeringkan sebagai biji hijau. Karena lambatnya paparan teknologi modern, maka sebagian besar dari kegiatan pengolahan kopi tersebut dilakukan hanya dengan tangan.
Pupuk kimia, pestisida dan herbisida tidak dipakai untuk tanaman kopi ini, dan membuat kopi Papua menjadi kopi yang langka dan juga berharga.
Setelah pengupasan, kopi kemudian disortir berdasarkan ukuran, berat dan warna, pertama menggunakan mesin dan kemudian menggunakan tangan. Terakhir, kopi dikemas dalam kemasan khusus bahan makanan berukuran 35 kilogram untuk dekspor ke luar Papua (Jawa, Bali, Amerika Serikat, Eropa). Sepanjang pelaksanaan proses, dilakukan cupping test untuk memastikan bahwa kopi tersebut memenuhi standar specialty grade. Grading kopi Spesialty tersebut di Indonesia dilakukan oleh SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia).
Setelah penyortiran, beberapa produsen menyimpan kopi mereka selama satu hingga tiga tahun sebelum dipasarkan. Proses ini mengembangkan aroma woody dan kayu manis, dengan karakter yang sangat ringan dan hangat. Biji yang berwarna hijau akan berubah menjadi kuning tua hingga coklat. Roaster suka mengunakan kopi ini sebagai bagian dari racikan khusus, untuk saat Natal misalnya, dimana aroma kayu manis hangat sangat disukai.
Yang menarik adalah kopi Papua telah dinikmati oleh penggemar kopi dari seluruh dunia. Terutama adalah di warung kopi dan kafe yang ada di Wamena dan Jayapura, selain itu jenis kopi ini telah menjadi produk unggulan tersendiri dari masyarakat Papua. Kualitas dari jenis kopi ini memiliki citarasa yang khas jika dibandingkan dengan citarasa kopi Arabika yang lain.
Kelebihan Kopi Baliem
Arabica
- Tumbuh
di daerah pegunungan Jayawijaya Wamena dengan ketinggian 1.600 m di atas
permukaan laut.
- Tumbuh
subur secara alami tanpa menggunakan pupuk kimia.
- Memiliki
aroma dan cita rasa yang khas
- Dapat
digolongkan kopi organik berdasarkan proses pertumbuhan secara alami.
- Tidak
terasa asam karena memiliki kadar asam yang rendah sehingga aman diminum
bagi semua orang.
Kopi Wamena memiliki tingkat keasaman yang
rendah, mungkin dikarenakan letak geografisnya dan juga struktur tanah tempat
kopi ini tumbuh. Yang membuat kopi ini berkualitas tinggi adalah para petani
menanam kopi ini secara organik karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang
tentu bisa memengaruhi kopi yang akan dihasilkan. Untuk kamu yang menyukai kopi
dengan rasa ringan dan lembut, aroma tajam yang nikmat serta tekstur yang
nyaris tanpa ampas, kopi Papua Wamena adalah rekomended buat kalian para pecinta
kopi.
Salam Revolusi Bisnis Kopi Papua!!!
Untuk pembelian kopi Papua silahkan kunjungi: http://papuamart.com/
Untuk pertama kalinya Kopi Wamena diproduksi dan diekspor oleh Koperasi Serba Usaha Baliem Arabica berkantor pusat di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
No comments:
Post a Comment